PERUBAHAN SIFAT BENDA
A. Sifat
Benda
Setiap benda mempunyai sifat tertentu
yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna,
kelenturan, kekerasan, dan bau.
1. Bentuk
Bentuk benda bermacam-macam. Benda yang
berupa bangun datar mempunyai bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan
lingkaran. Benda yang berupa bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok,
kerucut, dan tabung.
2. Warna
Pelangi mempunyai warna merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana pelangi, setiap benda mempunyai warna.
Warna benda juga bermacam-macam. Misalnya batu berwarna hitam, mangga mentah
berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna kuning atau jingga.
3. Kelenturan
Kelenturan adalah sifat benda yang mudah
dilengkungkan. Benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah
patah.
4. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan suatu benda
untuk menahan goresan. Suatu benda bersifat lebih keras daripada benda lain
jika dapat menggores benda tersebut.
5. Bau
Benda ada yang berbau dan ada yang tidak
berbau. Bau benda meliputi harum, busuk, dan amis.
B. Perubahan
Sifat Benda dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
Benda-benda dapat berubah wujud. Benda
padat dapat berubah wujud menjadi benda cair ataupun gas. Demikian juga
sebaliknya. Perubahan wujud ini menyebabkan perubahan sifat-sifat benda.
Perubahan sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan
baunya.
1. Berbagai
Penyebab Perubahan Sifat Benda
Benda dapat berubah sifat apabila ada
perlakuan atau peristiwa yang mengenainya. Benda dapat mengalami perubahan
wujud jika mendapat perlakuan berikut ini.
Pemanasan lilin berbeda dengan
pembakaran lilin. Pemanasan lilin tidak terjadi secara langsung. Lilin
ditempatkan pada sebuah wadah. Selanjutnya wadah dipanaskan. Batang lilin yang
semula berbentuk padat akan mencair karena meleleh. Selanjutnya, cairan dari batang
lilin akan berubah bentuk menjadi padat lagi setelah dingin. Sumbu lilin tidak
akan mengalami perubahan.
Api unggun dibuat dengan mengumpulkan
kayu-kayu, kemudian dibakar. Akibat peristiwa pembakaran ini, kayu yang semula
bersifat padat dan keras berubah bentuk menjadi arang dan abu. Arangmempunyai
sifat rapuh, sementara abu berbentuk serbuk. Pembakaran dapat mengubah sifat
benda.
Para pekerja bangunan menggunakan berbagai
macam bahan bangunan yang dicampur dengan air. Misalnya semen, pasir, dan kapur.
Semen berbentuk serbuk. Setelah dicampur dengan air, semen berubah menjadi agak
lengket. Jika sudah kering, campuran ini akan berubah menjadi keras dan kuat.
Buah pisang yang telah matang akan
membusuk bila dibiarkan selama beberapa hari. Proses pembusukan ini akan
mengubah sifatsifat buah tersebut. Perubahan yang terjadi meliputi kekerasan,
bau, dan warnanya. Buah pisang yang busuk baunya tidak sedap. Kulit buah yang semula
berwarna kuning akan berubah menjadi cokelat kehitaman. Apabila dipegang,
daging buahnya terasa lunak.
2. Macam-Macam
Perubahan Sifat Benda
Pada dasarnya perubahan sifat benda
dapat dibedakan menjadi dua. Sifat perubahan tersebut yaitu perubahan yang
bersifat sementara dan perubahan yang bersifat tetap.
Perubahan bersifat sementara adalah
perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru.
Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh
perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan wujud air menjadi es. Air
berwujud cair, dapat berubah menjadi es yang berwujud padat. Perubahan wujud benda
dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi
air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair.
Perubahan sifat pada benda tersebut bersifat sementara, karena benda dapat
kembali ke wujud semula.
Perubahan bersifat tetap adalah
perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan ini
menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan kimia.
Contoh perubahan yang bersifat tetap, yaitu perubahan wujud kertas yang dibakar
menjadi abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar