Globalisasi
Pengaruh Pengaruh Globalisasi di Lingkungan Sekitar
Sebelum membahas tentang globalisasi, sebaiknya kamu belajar terlebih
dahulu tentang pengertian globalisasi seperti di bawah ini.
1. Pengertian Globalisasi
Anggapan yang ada selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau daerah akan tersisih oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Misalnya saja tradisi gotong royong yang biasa dilakukan masyarakat di desa, sekarang ini mulai sedikit orang yang mau melakukan. Masyarakat mulai bersifat individualisme yaitu mementingkan diri sendiri. Anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah membuat batas dan jarak menjadi hilang dan tidak
Berikut ini
beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya globalisasi di dunia.
a. Adanya sikap
saling ketergantungan antara satu negara dengan negara lain terutama di bidang
ekonomi.
b. Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup.
c. Berkembangnya
barang-barang seperti telepon genggam, televise satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya.
d. Peningkatan
interaksi cultural (kebudayaan) melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, berita, dan olahraga internasional). Saat ini, kita
mendapatkan gagasan dan pengalaman baru mengenai hal hal tentang
beranekaragamnya budaya, misalnya dalam hal pakaian dan makanan.
2. Pengaruh Globalisasi
Kalau bicara
pengaruh maka akan kita bahas yang baik dan yang buruk dari adanya globalisasi.
Berikut
pengaruh baik dari adanya globalisasi.
b.
Meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatu
negara.
c.
Meluasnya pasar untuk produk dalam negeri.
d.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik.
e.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Sedangkan
pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain:
a.
Gaya hidup
bebas, narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
b.
Masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri.
c.
Karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat
menjadi konsumtif.
3.
Contoh Pengaruh Globalisasi
Tanpa
disadari budaya asing yang masuk ke Indonesia telah memengaruhi perilaku
masyarakat Indonesia. Berikut ini contoh pengaruh globalisasi di lingkungan
sekitar.
a.
Gaya Hidup
Gaya hidup
tradisional di zaman globalisasi ini sudah semakin berkurang dan bahkan
cenderung untuk ditinggalkan oleh masyarakat sekarang ini. Masyarakat cenderung
memilih menerapkan gaya hidup modern daripada gaya hidup tradisional. Alasan
mengapa masyarakat memilih gaya hidup modern adalah karena semuanya serba
mudah, cepat, dan ekonomis.
Selama ini,
kita sudah terbiasa dengan prinsip “biar lambat asal selamat”. Prinsip tersebut
melambangkan bahwa kita belum mampu menghargai waktu yang tepat dan optimal.
Akibat globalisasi, gaya hidup masyarakat sudah mulai berubah. Mereka sudah
tahu betapa pentingnya waktu. Apabila kita membuang-buang waktu, maka akan
mengalami kerugian, sebab waktu tidak bisa diputar kembali.
Globalisasi juga berdampak buruk terhadap gaya hidup masyarakat. Contohnya ada
sebagian masyarakat kita meniru gaya hidup bangsa lain yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa kita, seperti mabuk-mabukan, suka berpesta pora, berperilaku
kasar serta kurang menghormati orang yang lebih tua. Gaya hidup seperti itu
harus kita jauhi karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
Makanan
pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga yang berasal
dari jagung maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah
terlebih dahulu, dan proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama.
Dengan
adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan
yang cepat saji. Cepat saji maksudnya adalah makanan yang singkat dalam
penyajiannya dan tidak menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji
biasa disebut fast food. Makanan cepat saji sekarang banyak dan mudah sekali
ditemui.
Di samping itu juga ada makanan yang pembungkusnya menggunakan aluminium foil, biasanya makanan untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng, sehingga mudah dan dapat langsung diminum. Contoh makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti, burger, hot dog, hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat. Contoh minuman: banyak bermunculan minuman isotonik.
Dengan adanya makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya. Karena jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak ketinggalan zaman. Makanan cepat saji tidak semuanya aman untuk kesehatan.
Di samping itu juga ada makanan yang pembungkusnya menggunakan aluminium foil, biasanya makanan untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng, sehingga mudah dan dapat langsung diminum. Contoh makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti, burger, hot dog, hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat. Contoh minuman: banyak bermunculan minuman isotonik.
Dengan adanya makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya. Karena jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak ketinggalan zaman. Makanan cepat saji tidak semuanya aman untuk kesehatan.
Pakaian
merupakan bahan yang kita gunakan untuk menutup aurat dan melindungi badan.
Pakaian juga berfungsi untuk kesopanan. Pakaian yang dipakai pada zaman dahulu
dengan zaman sekarang berbeda. Pada zaman dahulu pakaian sangat sederhana yang
penting bisa digunakan untuk menutup aurat, melindungi tubuh, serta menjaga
kesopanan.
Pakaian
digunakan sebagai trend, modelnya bermacam-macam. Negara yang dianggap trend
center pakaian adalah Prancis (Paris). Mode dari Paris banyak ditiru oleh
negara-negara di dunia. Misalnya model atau bentuk pakaian sekarang ini
kebanyakan pakaian minim dan terbuka, yang dianggap tidak sesuai dengan
kebudayaan bangsa Indonesia.
Contoh lain
adalah baju jas yang merupakan budaya bangsa barat sudah digunakan oleh
sebagian masyarakat kita pada acara-acara resmi atau resepsi. Begitu pula
dengan celana jeans dan T-shirt. Masyarakat kita sudah terbiasa menggunakannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar